Quote by Imam Muhammad Al-Baqir

Knowledge and science is the fruit of paradise; in times of threat it is one's ally, in exile it keeps one company, and in solitude it is one's intimate friend and companion - Quotes By Imam Muhammad Al-Baqir Ibn Ali Zainal Abidin Ibn Al-Hussein Ibn Ali Ibn Abi Talib

07/02/2012

Terlindung dari fitnah kubur berkat amalan berpuasa...



Ahli Puasa dapat Nikmat Kubur

Kita semua tentu sangat ingin mendapatkan nikmat kubur, semoga kita semua boleh meniru amalan-amalan yang ada dalam kisah kubur ini.

Seperti khabar ini, kerana semasa hidupnya rajin menjalankan puasa Ramadhan dan diikuti puasa 6 hari di bulan Syawal, seorang muslim mendapatkan nikmat kubur. Ibadah-ibadah itulah yang menjaganya selama di alam Barzah.

Sufyan Atstsauri ra mengisahkan bahawa pada saat ia tinggal di Makkah selama 3 tahun, ia pernah mendapatkan peristiwa yang aneh.
Kala itu di antara penduduk Makkah, sebuat saja namanya Abdullah, mempunyai ibadah yang sangat istikhomah.

Abdullah selalu datang ke Masjidil Haram pada waktu terik matahari. Dia tawaf dan solat 2 rakaat, kemudian Abdullah menyalami Sufyan dan kemudian pulang ke rumahnya.
Begitulah kebiasaan Abdullah stiap harinya, sehingga terjalinlah persahabatan yang erat antara mereka.

Istikhamah Beribadah.
Namun, pada suatu siang ahri yang terik, Sufyan tak mencari Abdullah.
Hingga selepas solat Asar, ia tak bertemu Abdullah. Maka timbullah soalan pada dirinya.
"Apa yang terjadi dengan sahabatku Abdullah? Apakah ia sedang sakit?" pikirnya dalam hati.

Bermula dari rasa penasaran itu, akhirnya datanglah Sufyan ke rumah Abdullah.
Dugaan Sufyan ternyata benar, saat itu Abdulah tengah terbaring sakit di atas katil. Dalam keadaan yang lemah itu, Abdullah memanggil sahabatnya untuk duduk lebih dekat dengannya sambil mengucapkan sesuatu.

"Apabila aku mati nanti, hendaklah kamu sendiri yang memandikan aku, menshalat aku, lalu kuburkanlah aku dan jangan engkau tinggalkan aku sendirian di kubur pada malam harinya. Talqinkanlah aku dengan kalimat tauhid ketika malaikat Munkar dan Nakir menanyaiku," kata Abdullah.

Sufyan pun menyanggupinya.
Tak lama kemudian, akhirnya Abdullah meninggal dunia. Sufyan sangat sedih telah kehilangan sahabat karibnya itu.
Meski demikian, ia tetap sabar dan ikhlas sambil melaksanakan amanah yang disampaikan almarhum kepadanya.

Setelah itu, Sufyan merawat jenazah Abdullah, sahabat karibnya.
Ia memandikannya, mensolatinya dan kemudian menanamnya. Pada malam harinya, Sufyan juga menunggu seorang diri di atas makam sahabatnya itu sambil membacakan kalimat talqin.

Nikmat Kubur.
Beberapa saat kemudian, antara sedar dan tidak, Sufyan mendengar suara dari atas.
"Wahai Sufyan, orang tersebut tidak perlu penjagaanmu, talqinmu, dan pelipur lara darimu, kerana aku telah mentalqinkannya dan memberinya kesenangan," kata suara tanpa wujud itu.

"Dengan apa engkau menjaganya?" tanya Sufyan.
"Dengan puasa di bulan Ramadhan dan diikuti 6 hari pada bulan Syawal," jawab suara tadi.

Setelah dialog itu, tiba-tiba Sufyan terjaga dan tersedar. Ia terkejut kerana saat itu ia tidak melihat seorang pun di sekelilingnya. Sufyan masih ragu-ragu apakah suara itu berasal dari malaikat atau syaitan yang berupaya menghasutnya.

Maka dari itu, Sufyan kemudian pergi untuk berwudhu lalu melaksanakan solat kemudian pergi tidur.
Anehnya, dalam tidur itu ia bermimpi sama seperti kejadian tadi, bahkan kejadian berulang hingga 3 kali.

Maka, kini yakinlah Sufyan bahawa suara itu dari malaikat Allah, bukan dari syaitan.
Dengan demikian Sufyan mengerti jika sahabatnya itu telah mendapatkan nikmat kubur.
Setelah itu, ia akhirnya pulang sambil berdoa,
"Ya Allah, dengan Anugerah dan Kemuliaan-Mu, berilah aku taufiq agar dapat berpuasa seperti puasa sahabatku itu, Amiin."


No comments:

Post a Comment