Quote by Imam Muhammad Al-Baqir

Knowledge and science is the fruit of paradise; in times of threat it is one's ally, in exile it keeps one company, and in solitude it is one's intimate friend and companion - Quotes By Imam Muhammad Al-Baqir Ibn Ali Zainal Abidin Ibn Al-Hussein Ibn Ali Ibn Abi Talib

03/12/2012

Anak muda hati berani...


Anak muda gagah berani yang membunuh Abu Jahal..adakah kita boleh menjadi sepertinya?



Dua orang anak muda sedang gagah beraksi sambil berlari-lari di tengah padang pasir. Siang itu, mentari seakan didekatkan hingga sejengkal. Debu-debu pasir mendesir, ranting-ranting kayu yang basah pada malam hari menyala ditiup angin yang keras lagi panas.

Anak muda itu masih berlari. Sambil bertanyakan kepada orang ramai.

"Kamu tahu yang mana satu Abu Jahal ? "

"Tidak tahu " Jawab seorang sahabat r.a

"Kamu tahu ? " Tanya mereka lagi.

Tiba-tiba seorang sahabat r.a menyahut.

"Ya aku tahu wahai anak muda ! "

"Abu Jahal sedang duduk di tengah-tengah kelompokkan musyrikin itu" Jawab Saidina Abd Rahman B. Auf.

Tanpa berlengah lagi, kedua-dua orang anak muda itu menderu laju sambil menunggang kuda menuju ke arah Abu Jahal. Kedua-duanya seolah-olah sedang bersaing untuk membunuh Abu Jahal.

"Yaarghh !!!! " Mereka berdua menyerang Abu Jahal!

Siapakah mereka berdua ini ?

Ya, mereka berdua itu adalah Mu adz bin Amr bin Jamuh (14 tahun) & Mu'awwidz bin Afra' (13 tahun) dan kedua-duanya adalah seorang pemuda!

Dua orang sosok pemuda Anshar yang berazam untuk membunuh Abu Jahal kerana mereka mendengar bahawa Abu Jahal seringkali mencaci Rasulullah saw. Lihat betapa tingginya Hammasah Aliyah mereka ?

Terkejut ? Tiada yang mustahil jika di dalam diri itu adanya keinginan dan semangat yang tinggi. Di atas keazaman yang kuat mereka tetap berusaha untuk mencapai Abu Jahal. Muadz terus melibas betis Abu Jahal hingga putus serta merta.

Namun, apakah pengorbanannya?

Beliau terpaksa membayar dengan satu libasan pedang oleh Ikrimah (anak Abu Jahal yang ketika itu masih belum memeluk Islam) hingga hampir putus lengannya itu. Digambarkan di dalam sirah, lengannya itu seakan tergantung-gantung di kulitnya sahaja. Subhanallah.

Namun, adakah ia menangis? Sesekali tidak. Namun apa yang dikisahkan beliau ketika saat itu,

"Pada hari itu saya benar-benar berperang seharian penuh. Tangan saya yang hampir putus itu hanya bergelantungan di belakang. Dan ketika ia menyulitkan saya, saya pun menginjaknya dengan kaki, lalu saya menariknya hingga tangan saya terputus."

MashaAllah, apakah ada remaja 14 tahun yang sanggup berbuat demikian? Muadz sanggup memisahkan tangan dari jasadnya agar bisa bebas mengobarkan jihad buat agama.

Bagaimana pula halnya Mu'awwidz, kata Muadz,

Lalu Mu'awwidz bin Afra melintas di hadapan Abu Jahal yang sedang luka parah. Lalu ia pun berkata ;

"Di sini, tamatlah riwayatmu wahai Abu Jahal!" Lalu ia pun menebas Abu Jahal yang sedang cedara parah itu dengan pedang.

Tamatlah sudah riwayat Abu Jahal.

Subhanallah. Bagaimana ?

Rasa seperti terkejut yang amat sangat.

Itulah kisah pemuda 13 dan 14 tahun yang jarang sekali kita dengar.

No comments:

Post a Comment