Anak muda gagah berani yang membunuh Abu Jahal..adakah kita
boleh menjadi sepertinya?
Dua orang anak muda sedang gagah beraksi sambil berlari-lari
di tengah padang pasir. Siang itu, mentari seakan didekatkan hingga sejengkal.
Debu-debu pasir mendesir, ranting-ranting kayu yang basah pada malam hari
menyala ditiup angin yang keras lagi panas.
Anak muda itu masih berlari. Sambil bertanyakan kepada orang
ramai.
"Kamu tahu yang mana satu Abu Jahal ? "
"Tidak tahu " Jawab seorang sahabat r.a
"Kamu tahu ? " Tanya mereka lagi.
Tiba-tiba seorang sahabat r.a menyahut.
"Ya aku tahu wahai anak muda ! "
"Abu Jahal sedang duduk di tengah-tengah kelompokkan
musyrikin itu" Jawab Saidina Abd Rahman B. Auf.
Tanpa berlengah lagi, kedua-dua orang anak muda itu menderu
laju sambil menunggang kuda menuju ke arah Abu Jahal. Kedua-duanya seolah-olah
sedang bersaing untuk membunuh Abu Jahal.
"Yaarghh !!!! " Mereka berdua menyerang Abu Jahal!
Siapakah mereka berdua ini ?
Ya, mereka berdua itu adalah Mu adz bin Amr bin Jamuh (14
tahun) & Mu'awwidz bin Afra' (13 tahun) dan kedua-duanya adalah seorang
pemuda!
Dua orang sosok pemuda Anshar yang berazam untuk membunuh
Abu Jahal kerana mereka mendengar bahawa Abu Jahal seringkali mencaci
Rasulullah saw. Lihat betapa tingginya Hammasah Aliyah mereka ?
Terkejut ? Tiada yang mustahil jika di dalam diri itu adanya
keinginan dan semangat yang tinggi. Di atas keazaman yang kuat mereka tetap
berusaha untuk mencapai Abu Jahal. Muadz terus melibas betis Abu Jahal hingga
putus serta merta.
Namun, apakah pengorbanannya?
Beliau terpaksa membayar dengan satu libasan pedang oleh
Ikrimah (anak Abu Jahal yang ketika itu masih belum memeluk Islam) hingga
hampir putus lengannya itu. Digambarkan di dalam sirah, lengannya itu seakan
tergantung-gantung di kulitnya sahaja. Subhanallah.
Namun, adakah ia menangis? Sesekali tidak. Namun apa yang
dikisahkan beliau ketika saat itu,
"Pada hari itu saya benar-benar berperang seharian
penuh. Tangan saya yang hampir putus itu hanya bergelantungan di belakang. Dan
ketika ia menyulitkan saya, saya pun menginjaknya dengan kaki, lalu saya
menariknya hingga tangan saya terputus."
MashaAllah, apakah ada remaja 14 tahun yang sanggup berbuat
demikian? Muadz sanggup memisahkan tangan dari jasadnya agar bisa bebas
mengobarkan jihad buat agama.
Bagaimana pula halnya Mu'awwidz, kata Muadz,
Lalu Mu'awwidz bin Afra melintas di hadapan Abu Jahal yang
sedang luka parah. Lalu ia pun berkata ;
"Di sini, tamatlah riwayatmu wahai Abu Jahal!"
Lalu ia pun menebas Abu Jahal yang sedang cedara parah itu dengan pedang.
Tamatlah sudah riwayat Abu Jahal.
Subhanallah. Bagaimana ?
Rasa seperti terkejut yang amat sangat.
Itulah kisah pemuda 13 dan 14 tahun yang jarang sekali kita
dengar.
No comments:
Post a Comment